You are here:
Product code: PRC00094

Micro Ferti Magnet (1 Liter)

Micro Ferti Magnet merupakan humus cair terbuat dari mineral leonardit. yang berfungsi untuk mengoptimalkan nutrisi dalam tanah dan penyerapan nutrisi oleh tanaman, serta mengembalikan kualitas tanah yang rusak.Micro Ferti Magnet berfungsi sebagai alternatif pengganti pupuk kandang. Fungsinya melindungi akar tanaman dari cekatan pH dan salinitas dan membantu proses pembongkaran unsur organik dan anorganik dalam tanah. Di samping itu, juga membantu proses penyerapan unsur dari dalam tanah, memberi makanan bagi mikroba menguntungkan, dan membantu meningkatkan kapasitas penyimpanan air dalam tanah.

Additional information

Ukuran

Item details:

Kandungan dari Micro Ferti Magnet:
– Asam humat untuk membongkar tanah dari kondisi tidak ketersediaan hara menjadi tersedia.
– Asam fulvat menyerap unsur hara.
– Humin Sebagai pengikat unsur hara.
– Karbohidrat menyebarkannya ke seluruh bagian tanaman. Selain menyebar, karbohidrat juga berfungsi sebagai makanan bagi mikroba dan jamur baik yang membantu sistem perakaran.

Keunggulan:
Alternatif pengganti pupuk kandang
Menjaga daya tahan tanaman terhadap efisiensi penggunaan air dan kekeringan.
Mengurai proses pembongkaran unsur organik dan non-organik di dalam tanah.
Pelindung akar tanaman dari pH dan salinitas ekstrim.
Meningkatkan penyerapan pupuk oleh akar tanaman.
Meningkatkan jumlah nutrisi dan mikroba yang menguntungkan bagi tanaman.

Komposisi: C organik 6.24%, Nitrogen (N) 3.78%, Phosphate (P2O5) 4.18%, Potassium Oxide (K2O) 3.00%, pH 6.78.


MAGNET ini diaplikasikan sebelum tanam setelah pengolahan lahan. Pada saat tanah dalam keadaan lembap supaya mudah terserap.
Yang membedakan hanya dosisnya. Untuk pertanaman padi dan jagung, MAGNET ini diaplikasikan sebanyak 10 l/ha atau 500 ml/tangki.
Sedangkan pada cabai dan kentang, aplikasikan 20 l/ha atau 1 l/tangki.

Dengan memberikan MAGNET, penggunaan pupuk kandang dapat dikurangi hingga 50%, bahkan tanpa pupuk kandang pun bisa.
Hasilnya tidak langsung terlihat karena butuh proses. Apalagi pada tanah yang kerusakannya sangat parah. Paling tidak,
membutuhkan waktu sekitar satu hingga dua musim pertanaman baru efeknya akan terlihat.